Assalamu'alaikum wr. wb.
Sahabat, puji dan syukur marilah kita haturkan ke hadirat Allah SWT atas semua nikmat yang tentunya begitu besar kepada kita. Ketika kita bangun dari tidur dan kita masih merasakan nafas, itu salah satu nikmatNya. Bahkan dengan kesempatan membaca postingan dari Blog Dispatch-Hatier yang sengaja saya share ke facebook ini pun merupakan salah satu dari sekian banyak nikmat yang diberikanNya. nikmat yang apabila dihitung, maka gak ada seorang pun yang bisa menghitungnya.
Tak lupa juga kita persembahkan sholawat dan salam kepada sang murobbi besar kita Rosulullah SAW atas segala sunnahnya sehingga hingga kini masih bisa kita rasakan nikmatnya berislam.
Fren.. Saya bukanlah seorang ustad. Saya adalah seorang hamba yang masih awam yang membutuhkan support untuk lebih lebih baik dalam memaknai indahnya berislam. Insya Allah dengan postingan ini saya akan memberikan sedikit coretan yang mudah-mudahan berarti..
Kebanyakan dari umat muslim di Indonesia, termasuk saya merupakan seorang muslim keturunan.. betul? Nah, tentunya cara beribadah kita rata-rata juga ikut nenek moyang kita kan..
Disuruh ortu sholat kita sholat. gak disuruh,, ya sholat juga (kan anak alim, hehe). Tapi sedikit sekali dari kita yang benar-benar memaknai arti kita sholat atau bersyahadat. Semua dilakukan sebagai sebuah kewajiban dan seolah-olah hanya kebiasaan, gak ada yang memandang bahwa itu adalah kebutuhan ruhani kita sendiri dalam hidup. Sekarang coba kita lihat salah satu contoh seorang mu'alaf yang memilih islam untuk mencari Tuhan klik di sini. Dia masuk islam dengan mengenal islam terlebih dahulu. Trus, bagaimana dengan kita yang sudah muslim? Sudahkah kita mengenal Rasulullah??
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yg baik bagimu (yaitu) bagi orang yg mengharap (rahmat) Allah & (kedatangan) hari kiamat & dia banyak menyebut Allah.” Al-Ahzab: 21.
Ayo fren, kita mulai maknai lagi syahadat kita. Seperti pesan yang saya dapat dari murobbi saya:
"Pemaknaan syahadat yang benar yaitu ketika seseorang merasa tenang ketika dia mengingat Allah, selalu merindukan untuk beribadah kepada Allah, hanya berlindung kepada Allah, dan mencintai Allah."
Sudahkah poin-poin di atas sudah kita rasakan?
Sudahkah poin-poin di atas sudah kita rasakan?
Ini hanya sedikit teori dari saya untuk mengingatkan saya dan sahabat pembaca. Tindakan nyata dalam memperbaiki ibadah pada masing-masing kita akan menunjukkan keberhasilan kita dalam memaknai syahadat.
Let's Check our syahadat..
Let's Check our syahadat..
0 komentar:
Posting Komentar
komentar dunk.. biar rame,, hehe